Oh hello guys, it’s been awhile.
Beberapa hari lalu kebetulan lagi sakit, tapi ada Google I/O 2025. Ya gimana ya, nonton I/O udah jadi ritual dari tahun 2014. Apalagi pas jaman Android 5.0, berkesan bener itu. Akhirnya, tetep nonton.
Oke, balik lagi. Ada beberapa hal menarik yang dirilis di I/O 2025 berkaitan sama SEO. Paling panas adalah AI Mode yang role-out di US dan AI Overview di-expand ke.. 200an negara. (ini mah udah global roll-out sih)
Kenapa ini jadi hal yang agak harus dipikirkan bagi yang di SEO
Nah, ini agak agak memang Google satu ini. Cobalah ya bahas bareng-bareng.
AI Overviews
Ini awalnya cuma “Search Labs” dari Google aja sekitar 2023. Namanya dulu Search Generative Experience, saya udah nyalain dari sekitar 2024-an awal banget kalo ga salah. Convenient, itu hal yang saya rasain. Apalagi experiencenya di Mobile.
Enak banget dapet rangkuman jawaban langsung paling atas, tinggal screenshot terus kita bisa bagikan ke orang lain.
AI Overviews is driving over 10% increase in usage of Google for the types of queries that show AI Overviews
itu kata studinya Google https://blog.google/products/search/google-search-ai-mode-update/
Masalahnya, ini naikin clicks ga buat akhirnya masuk ke website kita?
Unfortunately, the answer is no.
Studinya ahrefs tentang AI Overviews kasih lihat bahwa ~34,5% clicks drop. Dengan biasanya ada indikasi impression naik, CTR ngedrop. Posisi sama aja.
Yaiyalah. Penggunaannya Google Search naik –> impressions pasti naik. Tapi yang ngelik berkurang.
Terus kemana mereka?
Ya.. karena udah ada jawaban yang di rangkum, user cukup disitu aja. Ngga ngeklik website kita. (istilahnya zero-click searches). Ada juga yang balik lagi ke Google Properties, misal kayak keyword “1 usd berapa rupiah”. Google kasih info ratenya langsung di hasil pencarian, tidak perlu buka yahooFinance misalnya atau sejenisnya. https://arc.net/l/quote/adhcgrdv
Siapa yang paling kena?
Kalau menurut saya sih, ini media atau publisher ads. Wah, parah banget sih ini. Gimana enggak, most of their keywords itu informational, yang mana paling banyak kena generated jadi AI Overviews.
Iklan gimana?
Ya sudah, itu iklan masuk di AI Overview mungkin nantinya. Revenue masuk kemana? Langsung ke Google semua! Keren!
Selain itu, anyone who relies only on informational keywords. Ini PR besar buat para ahensi SEO, kalo masih mengandalkan jualan “traffic gede”, well.. susah bro jualannya.
AI Mode
Nah ini paling panas yang udah mulai ada di US. Saya lihat ada 2 peruntukan sih ini
Searching-information intent
SERP berubah jadi tempat kurasi informasi dari AI, ya tetep ada link kita disitu. Tapi lebih ke satu halaman penuh jadi kayak AI Overviews.
Mudahnya jadi macam daftar pustaka doang itu website kita. Kemungkinan? ya nasibnya macam AI Overviews, less clicks.
Infonya aja udah lengkap di awal juga.
Do-something-intent purposes search result
Intinya, ini kayak search intent yang arahnya ke do-something. completing a task:
- beli baju
- cariin flight dari kota A ke B
Bayangin, biasanya flow beli kayak gini:
- Cari barang via Google, misal kaos. nyari dengan “kaos hitam bahan bamboo”
- Ada e-commerce, atau website kita lah misalnya. Klik itu website
- Cari-carilah yang sesuai
- Lihat product page
- Beli lah di product page.
Berubah jadi kayak gini
- Cari barang di Google, sama lah kayak diatas tapi pake AI Mode
- AI kurasi barang kamu dan kompetitor
- Kamu pilih barangnya
- Bisa langsung checkout di website Googlenya. atau coba pake “Try On” jadi kayak simulasi kalo kita yang pake bakal jadi kayak apa
Bayangin, kamu ngga dikasih “celah”. Semua transaksi bisa dilakukan di Google.
Jadi, gimana SEO kedepan?
Ini menurut saya ya, bisa bener bisa salah. tapi kalo dilihat dari langkahnya Google begini, sebenarnya optimasinya bakal ngga jauh beda. Tapi the way of thinking-nya mungkin agak beda.
SEO is just another marketing channel
Ini kadang yang suka dilupakan orang. SEO itu another marketing channel. Artinya? Ya marketing kenalin produk, fokuskan ke metrik yang benar berpengaruh terhadap bisnis.
Jangan malah begini, punya SaaS product. contoh SaaS buat.. HR deh. Terus bikin banyak banget artikel tentang HR, dapat ranking bagus, banyak klik, hore! Impact buat bisnis? none.
Marketing Funnel di SEO jauh lebih simpel
Dengan adanya 3-4 jenis keyword berdasarkan intention:
- informational
- brand/navigational
- commercial
- transactional
yang seringkali diterjemahkan di funnel AIDA (Awareness-Interest-Desire-Action)
- informational – awareness
- commercial – interest/desire (consideration)
- transactional – action (conversion)
Ini jadi ngga relevan lagi. Kok bisa? Ya semua dikurasikan sama AI Mode.
Keyword informational sekarang diambil sama AI Overview, next? bagian commercial dan transactional juga.
Saya pernah baca teori ini, dari Dr Grace Kite. Ya sesederhana ini funnelnya.
Ya, SEO bisa dibilang kurang pas untuk dipaksa bermain di full funnel berdasarkan search-intent.
Pelajaran yang saya ambil ngurusin SEO buat SaaS
Saya beranggapan bahwa SEO bisa buat didesain untuk semua funnel, dengan strategi membedahnya berdasarkan search-intent. Nyatanya? kayaknya ngga bisa gitu.
Saya dan tim buat sekitar.. 800 artikel informational, driving traffic? Wuh besar! Tapi, apakah impact ke business metriknya bagus? jangankan business metric, product metric-nya saja kurang!
Signup dari artikel itu cuma 1-2% aja dari traffic yang masuk. Artinya? Ya jelek! Kok bisa?
Ternyata ini gara-gara search behaviornya emang begitu.
Ada teori bahwa kita akan “lupa” sama suatu hal, forgetting curve namanya.
Nah, disini letaknya salahnya.
Contoh, misal kita bikin artikel tentang materi sekolah karena bisnis yang dijalankan edtech SaaS. Ada anak mencari artikel tentang “sejarah konflik amerika latin”. Di dalam artikel memang ada brand kita, kita mention kalo mau cari tau materi lainnya bisa download apps atau signup.
Masalahnya, mereka cari itu untuk menyelesaikan masalah mereka. Yaitu, “aku mau tahu materi tentang sejarah konflik amerika latin karena ada tugas di sekolah”, setelah mereka selesai sama tugasnya. Apakah setelah itu nyari lagi dan ketemu lagi sama brand kita? ya belum tentu, dan menurut teori forgetting curve diatas, ya udah lupa duluan sama brand kita.
Nah, dengan adanya AI Overviews? Materi udah ada di depan, di halaman Google sebelum klik websitenya.
Apa yang terjadi? Makin tidak ada peluang brand-nya diketahui.
SEO Marketing Funnel yang kayaknya cocok ya begini
Kembali ke basic, SEO kan sebenarnya inbound-marketing ya. Yasudah, fokus capturing the demand. Nah fokus ke Do-something-intent purposes. Ya biasanya aktivitasnya ya buying.
Caranya?
- Buat product page yang align sama Do-something-intent purposes.
- Buat artikel/konten yang… beneran menyelesaikan masalah orangnya dengan produk kita. jangan terlalu umum.
Misal begini, anggaplah kamu perusahaan mobil.
Orang akan punya masalah kurang lebih begini;
- Saya berkeluarga, punya 1 anak dan 1 istri.
- Kemana-mana susah kalo ngga bawa mobil
- Barang bawaan banyak
User bakal cari dengan keyword intent “mobil 4 seater bagasi lebar”. –> ketika disini, ada ga brand kamu?
Produk Mobil ABC harus dikenal untuk menyelesaikan masalah kapasitas dan ruang bagasi yang muat barang banyak.
Ketika nanti bakal dikurasi sama AI Overview. Jawabannya adalah produk kamu!
Bisa dibilang funnelnya jadi kayak yang dikanan.
Buat artikel/konten yang… beneran menyelesaikan masalah orangnya dengan produk kita. untuk funnel building dan nudging
Terus connectingnya gimana?
Ya kamu harus tersedia di platform manapun. Mungkin jualan mobil terlalu ekstrim contohnya, kita coba sederhanakan, serum skincare deh. Connecting ini ya bisa dibilang platform kamu harus available dimanapun.
- Website harus optimize untuk bisa dibeli dari AI Mode
- Semua channel yang lain harus hadir (sosial media, e-commerce, atau youtube, etc)
Bisa jadi, usernya setelah tahu nih produk kamu dari AI Overviews. Dia ke E-commerce, eh cari produk kamu ternyata ga ada.
Jadi ada pembelian? Enggak!
So, Does SEO getting messy?
Ya jawabannya emang iya sih kalau saya sendiri. Ini bukan cuma perubahan algoritma. tapi lebih ke strategi perlu benar-benar di tata ulang.
Ingat, uang terbatas untuk kita melakukan marketing activities.
Jadi, lagi-lagi. Di SEO bukan gimana caranya kita dapetin banyak awareness dengan bisa muncul dimana aja. Tapi, muncul disaat yang tepat. Ya ketika mau ada pembelian.
Terima kasih semuanya buat yang sudah baca sampai sini.
Semoga bermanfaat.
Rauf.
growth hacker, SEO cheerleader.
Leave a Reply